Air terjun Dano Tua.
|
Suasana kegiatan alam bebas tidak harus diidentikkan dengan mendaki gunung atau dataran tinggi dengan udara sejuknya. Mengunjungi lokasi wisata alam yang lain bisa jadi solusi untuk menikmati dan mengenal alam sekitar lebih dekat lagi.
Potensi wisata alam di Sulawesi Utara sudah tidak diragukan lagi keindahannya, mulai dari dalam laut sampai puncak gunung menawarkan pesona tersendiri.
Untuk kali ini kita akan membahas tentang sebuah air terjun yang ada di Sulut, namun bukan air terjun Kiawa di kecamatan Kawangkoan Minahasa, air terjun Tekaan Telu Tinoor di Kota Tomohon, atau Air Terjun Tunan di Desa Talawaan Minahasa Utara. Tiga nama tersebut tentunya tidak asing lagi di telinga para penggiat alam yang gemar berpetualang di alam bebas. Di kabupaten Minahasa saja terdapat beberapa air terjun yang namanya belum cukup akrab ditelinga orang banyak.
Langsung saja, mari kita sedikit mengusik ketenangan alam desa Tumaluntung. Pesona alam yang masih dirahasiakan ini oleh masyarakat setempat menyebutnya air terjun Dano Tua (dano artinya air dalam bahasa Tonsea), lokasinya agak terpencil di perkebunan Dewang yang berbatasan dengan kampung Tonsea lama.
Ada beberapa alasan mengapa warga masih banyak yang 'menutup mulut' mengenai keberadaan air terjun ini. Salah satu karena sulitnya akses menuju ke lokasi dan hanya para tetua kampung saja yang mengetahui jalur menuju Dano Tua. Kondisi tersebut membuat air terjun ini sulit dikunjungi oleh wisatawan, bahkan banyak diantara masyarakat setempat yang belum pernah ke lokasi. Malahan menurut keterangan ada juga penduduk desa tetangga yang belum pernah mendengar adanya air terjun di desa Tumaluntung.
Om Utu' salah satu petani cap tikus yang tinggal di perkebunan dewang, saat ditemui SulutGreen.
|
Sekilas Desa Tumaluntung
Desa yang berada dalam wilayah administrasi kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara ini terkenal dengan minuman tradisionalnya yaitu Cap Tikus atau Saledo (sebutan masyarakat Tumaluntung dan sekitarnya). Aktifitas keseharian penduduk lokal mengolah perkebunan Kelapa dan Pala, merupakan wilayah perkebunan terluas di kecamatan Kauditan.
Dengan wilayah yang cukup luas, desa Tumaluntung menyimpan banyak potensi hasil perkebunan dan wisata alam yang masih menanti campur tangan pemerintah dalam upaya pengembangan serta pelestariannya. Disekitar wilayah perkebunan juga terdapat situs peninggalan purbakala warisan leluhur Minahasa seperti Waruga (sejenis Sarkofagus/makam dari batu, khas Minahasa).
Beberapa bulan lalu, desa ini menerima kunjungan mahasiswa KKNT (Kuliah Kerja Nyata Terpadu) dari salah satu Universitas di Manado. Kedatangan kaum intelektual muda ini bukan tanpa tujuan, mereka mengemban tugas kajian ilmiah serta melakukan survei ke objek kajian dan salah satu tempat yang mereka tuju adalah Air terjun Dano Tua.
Bersama pemerintah setempat para mahasiswa berhasil melakukan beberapa kajian termasuk budaya dan wisata alam. Berdasarkan hasil kajian dari mahasiswa KKNT tersebut, pemerintah dan masyarakat setempat akan mempersiapkan dan memperkenalkan potensi wisata air terjun yang terdapat di desanya.
SulutGreen saat berada di air terjun Dano Tua.
|
Potensi Wisata Alam
Air terjun Dano Tua bisa jadi tujuan berwisata akhir pekan anda. Terutama bagi para penggiat alam bebas yang suka mencari ketenangan di tempat-tempat yang masih jarang dikunjungi, rasanya belum lengkap kalau belum mengunjunginya.
Anda akan menikmati serunya berpetualang menikmati indahnya tanah Minahasa. Bagi yang suka hiking, perjalanan yang cukup menantang mulai dari desa Tumaluntung menuju lokasi air terjun. Sepanjang perjalanan anda akan disuguhi pemandangan yang memanjakan mata sambil mendaki beberapa bukit dan melintasi aliran sungai kecil.
Kalau sedang beruntung disela perjalanan, anda akan menjumpai Yaki (Macaca Nigra) salah satu satwa endemik Sulawesi Utara. Sayangnya satwa yang dilindungi ini populasinya kian terancam oleh aktifitas para pemburu yang sering memasuki kawasan perkebunan Dewang.
Tepat diujung kampung anda akan menjumpai Waruga yang berada diantara tanaman perkebunan dan tempat-tempat penyulingan captikus milik penduduk setempat.
Oh ya, di sekitar lokasi air terjun belum tersedia area berkemah (camping ground) bagi anda yang berkeinginan untuk bermalam di tempat ini. Demi menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, sangat disarankan bagi para pengunjung ketika tiba di lokasi agar mencari tempat yang aman untuk beristirahat, tentunya dekat dari sumber air. Juga berhati-hatilah karena disekitar lokasi masih hewan liar, seperti babi hutan dan Yaki. Ingat juga untuk tidak meninggalkan sampah atau membuangnya sembarangan saat berada di lokasi, usahakan membawa pulang kembali barang bawaan anda.
Penulis: Viando Manarisip
Waruga yang berada dalam perkebunan warga.
|
Oh ya, di sekitar lokasi air terjun belum tersedia area berkemah (camping ground) bagi anda yang berkeinginan untuk bermalam di tempat ini. Demi menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, sangat disarankan bagi para pengunjung ketika tiba di lokasi agar mencari tempat yang aman untuk beristirahat, tentunya dekat dari sumber air. Juga berhati-hatilah karena disekitar lokasi masih hewan liar, seperti babi hutan dan Yaki. Ingat juga untuk tidak meninggalkan sampah atau membuangnya sembarangan saat berada di lokasi, usahakan membawa pulang kembali barang bawaan anda.
Transportasi
Akses transportasi menuju desa Tumaluntung bisa ditempuh dari Kota Bitung atau kota Manado, dengan menggunakan kendaraan pribadi ataupun angkutan umum.
Bila anda memilih untuk menggunakan angkutan umum jarak tempuh dari pusat kota Manado menuju desa Tumaluntung sekitar 28 Km, dengan waktu tempuh 1,5 jam. Turun di terminal Airmadidi, selanjutnya menggunakan transportasi Ojek menuju Desa Tumaluntung kurang lebih 10 menit. Setelah tiba di desa, tanyakan kepada penduduk sekitar arah menuju perkebunan Dewang. Dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju lokasi air terjun Dano Tua sekitar 8 jam.
Bila anda berminat untuk mengunjungi air terjun DanoTua, disarankan untuk melapor ke pemerintah setempat. Anda bisa melapor ke kantor Hukum Tua Desa Tumaluntung untuk memperoleh ijin sekalian meminta pemandu untuk mendampingi perjalananan anda ke lokasi air terjun Dano Tua. Mengingat jarak mencapai lokasi yang begitu jauh, sangat disarankan membawa perlengkapan berkemah dan persediaan makanan selama berada di lokasi.
Bila anda berminat untuk mengunjungi air terjun DanoTua, disarankan untuk melapor ke pemerintah setempat. Anda bisa melapor ke kantor Hukum Tua Desa Tumaluntung untuk memperoleh ijin sekalian meminta pemandu untuk mendampingi perjalananan anda ke lokasi air terjun Dano Tua. Mengingat jarak mencapai lokasi yang begitu jauh, sangat disarankan membawa perlengkapan berkemah dan persediaan makanan selama berada di lokasi.
Air terjun Dano Tua |
Relief pada salah satu waruga di perkebunan milik warga |
Waruga yang berada tepat di perkebunan jagung milik warga. |
Relief pada salah satu waruga |
Waruga "Opo Werung" salah satu perintis Desa Tumaluntung |
Narasumber:
Herman Tuerah _ Kepala Jaga 9 Desa Tumaluntung
Vey Kotulus _ Mahasiswa KKNT
Billi Wondal _ Warga
Penulis: Viando Manarisip
Nomor kontak atau informasi lebih lanjut silahkan menghubungi kami (akses halaman kontak SulutGreen)
0 comments:
Post a Comment